Gaya Hidup Sehat di Era Digital: Langkah Kecil Mahasiswa untuk Dampak Besar
Liburan sering dianggap sebagai waktu untuk bersantai, melepas penat, dan menjauh sejenak dari rutinitas kuliah. Namun, bagi saya sebagai mahasiswa kedokteran, liburan bukan berarti berhenti belajar atau berkarya. Justru di saat inilah saya bisa mengasah kepedulian terhadap kesehatan diri dan lingkungan sekitar dengan cara sederhana namun berdampak.
Di era digital, gaya hidup tidak lagi bisa dilepaskan dari teknologi. Hampir semua aktivitas mulai dari belajar, bekerja, hingga hiburan dilakukan melalui layar. Sayangnya, kebiasaan ini sering membuat banyak orang lupa menjaga kesehatannya. Begadang demi maraton film, kurang gerak karena terlalu lama duduk, hingga mengonsumsi makanan instan yang praktis tapi tidak sehat, seolah menjadi tren baru mahasiswa.
Saya pun pernah merasakan hal yang sama. Namun, liburan ini menjadi titik balik untuk memperbaiki pola hidup. Saya mencoba menerapkan tiga langkah kecil untuk hidup sehat di era digital:
1. Membatasi Waktu Layar
Saya mulai membiasakan diri untuk menerapkan screen time limit, terutama ketika tidak ada kebutuhan penting. Sebagai gantinya, saya meluangkan waktu membaca buku cetak atau berolahraga. Dengan begitu, mata lebih terjaga dan pikiran terasa lebih segar.
2. Aktif Bergerak dengan Olahraga
Liburan adalah waktu yang tepat untuk lebih banyak berolahraga. Saya menjadikan jujitsu salah satu cabang bela diri sebagai rutinitas. Selain menyehatkan tubuh, olahraga ini juga melatih ketahanan mental, disiplin, dan kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
3. Mengatur Pola Makan Seimbang
Kesibukan kadang membuat mahasiswa abai terhadap gizi. Saya berusaha mengurangi konsumsi minuman manis dan makanan cepat saji. Sebagai gantinya, memperbanyak sayur, buah, dan air putih menjadi kebiasaan baru yang saya latih setiap hari.
Selain untuk diri sendiri, saya juga berbagi pengalaman ini kepada adik-adik TPQ tempat saya mengajar. Dengan bahasa sederhana, saya mengajak mereka untuk mencintai air putih, tidak jajan sembarangan, dan tetap aktif bergerak. Hal ini membuat saya merasa bahwa kesehatan tidak hanya UNUSAuntuk diri sendiri, tetapi juga untuk generasi yang lebih muda.
Kesehatan adalah investasi jangka panjang. Melalui langkah kecil yang konsisten, saya percaya mahasiswa dapat menjadi agen perubahan, bukan hanya di lingkungan kampus, tetapi juga di masyarakat luas.
Liburan tahun ini bukan hanya sekadar istirahat, tetapi momentum untuk menata gaya hidup sehat di era digital. Dengan menjaga kesehatan diri, kita sedang menyiapkan masa depan bangsa yang lebih kuat, produktif, dan berdaya saing.
Unusa
Comments
Post a Comment